Pembelajaran yang Terintegrasi dengan Penelitian dalam rangka Pelestarian lingkungan

“Penelitian Uji Kuat Tekan Paving

Oleh: Rinaldi. Ani Listriyana, S,Si, M,T*. Roqy. Verga

Program Studi Teknik Kelautan UNARS *ani.listriyana@unars.ac.id

Sampah merupakan masalah yang sudah lama menjadi topik pembahasan. Solusi penanganan sampahpun telah dilakukan mulai dari peraturan pemerintah hingga pelaksanaan di unit terkecil   berupa pembentukan bank sampah yang telah dilakukan di beberapa daerah. Namun, tidak 100% masyarakat indonesia paham dan sadar akan hal ini. Masyarakat sebenarnya telah berhasil menjaga kebersihan dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga, Namun tak sedikit orang yang mengabaikan kebersihan dalam lingkungan masyarakat.

Oleh karena itulah menjadi tanggung jawab kita bersama , termasuk akademisi dalam hal ini dosen dan mahasiswa untuk ikut serta mengolah sampah di masyarakat dengan cara yang lebih kreatif lagi sehingga nantinya akan diikuti oleh masyarakat sekitar.

Pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan telah dilakukan Program Studi Teknik Kelautan, Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi UNARS melalui pembelajaran dalam kelas dan  di luar kelas dengan mengajak mahasiswa ikut serta dalam pengabdian dan penelitian secara langsung terkait pengelolaan sampah plastik.

Bentuk upaya pelestarian lingkunan salah satunya kami terapkan dalam  mata kuliah Teknologi dan Mekanika Bahan. Setelah mahasiswa memahami tentang faktor penting yang mempengaruhi kekuatan pada bahan serta mekanika yang terjadi di dalamnya, kami berikan tugas penelitian sederhana di akhir semester. Adapun tugas yang diberikan yakni  mahasiswa membuat Paving Block dari perpaduan sampah plastik dan bahan lainnya yaitu serabut kelapa di mana plastik dan serabut ini merupakan salah satu bahan limbah di lingkungan pesisir Pantai Situbondo. Tujuan dari penelitian sederhana ini adalah untuk mengetahui kekuatan paving block dari komposisi bahan yang berbeda beda yang diperoleh dari limbah di lingkungan. Pengujian dilakukan dengan uji tekan dengan metode manual yakni dengan menggunakan beban yang diletakkan pada sample uji. Uji coba ini dilakukan pada lima sample paving blockIMG20220724181707 yang telah di buat sebelumnya dengan perbandingan yang berbeda beda

.

Alat yang digunakan adalah galon berisi air

.Adapun Komposisi Perabandingan bahan yang di gunakan adalah

Kode  SampelMassa Pasir (gram)Massa Sabut  Kelapa (gram)  Massa  Plastik(gram)  
A175075
B1502575
C1007575
D87.587.575
E7510075

Tahap Pengujian Sampel Tahap ini dilakukan dengan menggunakan gallon yang diisi penuh dengan air lalu diletakkan di atas masing masing sample selama kurun waktu 10 menit untuk mengetahui kekuatan atau daya tahan paving block terhadap tekanan yang diberikan

Gambar Proses Uji Tekan Manual

.Hasil Uji Tekan Manual

Pembahasan

Dari hasil uji tekan yang dilakukan pada kelima sample tersebut didapatkan

Sample A: Sangat Kuat

Sample B: Kuat

Sample C: Kuat

Sample D: Hancur

Sample E: Kuat

Sample A memilki daya tahan tekan dikarenakan sifat dari bahan itu yakni plastik bersifat lebih plastis dan pasir kuat untuk menahan tekanan.

Sample B, C, E memiliki daya tahan kuat yang didapatkan dari plastic dan pasir. Serta tambahan dari sifat sabut kelapa itu sendiri yakni memperbesar kekuatan plastis benda sehingga  paving yang dihasilkan lebih ringan.

Sample D sendiri hancur dikarenakan kurangnya tekanan yang mengikat bahan material seperti pasir, plastic, dan sabut sehingga susunan pengikat antara bahan berkurang menyebabkan sample D hancur saat diuji tekan. Tidak seperti Sample E yang mana selama proses pencetakan dilakukan penekanan terhadap sample yang terus menerus dilakukan sampai pada proses pendinginan. Sehingga kuat rekat antara bahan pada sample E bersifat mengikat dan akibatnya Sample E lebih kuat dari Sample D yang tidak diberikan perlakuan sama sekali.

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari penelitian sederhana  ini adalah banyak bahan campuran yang dibuat akan menyebabkan perbedaan terhadap kekuatan  masing masing sample. Hal ini ditunjukkan semakin banyaknya sabut kelapa yang ditambahkan maka sifat pengikat dari plastic akan berkurang dimana tidak ada penambahan plastic yang digunakan sebagai perekat. Hal tersebut dapat diatasi dalam proses pencetakan yang mana perlakuan tekan pada sample yang memiliki banyak sabut kelapa sangat diperlukan untuk meningkatkan daya rekat dari plastic, sehingga hasil yang didapat akan semakin padat dan kuat. Dan harapannya, hasil uji kuat tekan manual ini dapat menjadi dasar untuk membuat paving block skala penggunaan untuk masyarakat banyak.

Kunjungan Lapang ke Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo dan Kampung Blekok Situbondo

Pada hari selasa, tanggal 12 November 2019 teknik kelautan mengadakan praktikum lapang atau kunjungan lapang ke Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo dan Kampung Blekok Situbondo. Kegiatan ini untuk menunjang perkuliahan Biologi Laut dan mata kuliah ini bermanfaat bagi mahasiswa khususnya semester 1 di dalam kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan diawali dengan berkunjung ke Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo untuk mengamati kegiatan pengenalan plankton. Di BPBAP Situbondo mahasiswa diajak mengamati plankton sebelum panen dan pasca panen.

Kegiatan kedua dilaksanakan di Kampung Blekok Situbondo. Ada perbedaan dengan BPBAP Situbondo di Kampung Blekok ini mahasiswa yang menempuh mata kuliah Biologi Laut diperkenalkan dengan Hutan Mangrove karena di Kampung Blekok ini banyak berbagai macam jenis mangrove. Tidak hanya mangrove tetapi Mahasiswa juga diperkenalkan flora maupun fauna yang ada di Kampung Blekok khususnya burung Blekok yang menjadi ciri khas dan sekaligus menjadi ikon utama di Kampung Blekok ini

.

Harapannya pada kegiatan praktikum lapang atau kunjungan lapang ini mahasiswa yang menempuh mata kuliah Biologi Laut dapat mengamati, membedakan dan memahami kekurangan dan kelebihan dari BPBAP Situbondo dan Kampung Blekok Situbondo. Mahasiswa juga diharapkan dapat mendapatkan referensi sebagai lokasi penelitian di dalam menyelesaikan Skripsi.

Pengetahuan Tentang Budidaya Udang dan Ikan kerapu

Pada hari selasa, tanggal 19 Mei 2022 teknik kelautan mengadakan praktikum lapang atau kunjungan lapang ke balai perikanan budidaya air payau situbondo di Desa gelung dan keramba jaring apung pantai pathek situbondo. Hal ini guna menunjang kegiatan perkuliahan Budidaya Perairan dan mata kuliah ini bermanfaat bagi mahasiswa khususnya semester 6 di dalam kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan diawali dengan berkunjung ke balai perikanan budidaya air payau situbondo di Desa gelung situbondo untuk mengamati kegiatan budidaya dikolam beton. Di BPBAP situbondo mahasiswa diajak mengamati perawatan kolam sebelum panen dan pasca panen, mahasiswa juga mendapat pengetahuan tentang budidaya udang dan ikan kerapu karena memang di BPBAP udang dan ikan kerapu merupakan produk unggulan mereka.

Kegiatan kedua dilaksanakan di keramba jaring apung pantai pathek situbondo. Ada sedikit perbedaan komoditas dengan BPBAP situbondo di keramba jaring apung ini mahasiswa yang menempuh mata kuliah budidaya perairan diperkenalkan dengan budidaya lobster karena lobster merupakan komoditas unggulan di keramba jarring apung ini. Mahasiswa memiliki pengalaman yang berbeda saat di keramba jaring apung ini karena proses budidaya disini dilakukan di lepas pantai.

Harapannya pada kegiatan praktikum lapang atau kunjungan lapang ini mahasiswa yang menempuh mata kuliah budidaya perairan dapat mengamati, membedakan dan memahami kekurangan dan kelebihan dari proses budidaya dikolam beton dan di keramba jarring apung.

Harapannya pada kegiatan praktikum lapang atau kunjungan lapang ini mahasiswa yang menempuh mata kuliah budidaya perairan dapat mengamati, membedakan dan memahami kekurangan dan kelebihan dari proses budidaya dikolam beton dan di keramba jarring apung

Harapannya pada kegiatan praktikum lapang atau kunjungan lapang ini mahasiswa yang menempuh mata kuliah budidaya perairan dapat mengamati, membedakan dan memahami kekurangan dan kelebihan dari proses budidaya dikolam beton dan di keramba jarring apung

IKAN KERAPU
LOBTER

.

.

Potensi Ekowisata Mangrove

Pada hari kamis, tanggal 18 Agustus 2022 kampus Universitas Abdurachman Saleh Situbondo mengadakan acara pengabdian masyarakat dan sekaligus merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas utama mengembangkan dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat. Oleh karena itu Unars membantu sekolah memecahkan persoalannya. Baik masalah inovasi pembelajaran dan pengembangan sumber belajar yang dapat diakses oleh sekolah yang membutuhkan. Salah satu inovasi pembelajaran yang dapat di aplikasikan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah “Ekowisata Mangrove Sebagai Sarana Pendidikan Lingkungan Melalui Sekolah Alam”.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Panarukan Situbondo merupakan salah satu sekolah yang memiliki lokasi yang berada di pesisir Situbondo sehingga sekolah ini cocok dalam penerapan inovasi pembelajaran tentang pendidikan lingkungan hidup dengan judul “Ekowisata Mangrove Sebagai Sarana Pendidikan Lingkungan Melalui Sekolah Alam”.Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini juga terintegrasi dengan mata kuliah Ekowisata Pesisir di mana kami melibatkan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Panarukan Situbondo sebagai peserta dalam proses pelatihan yang diberikan.

Kuliah Tamu Mata Kuliah Pondasi Bangunan Laut

Pada hari kamis kemarin, tanggal 10 desember 2020, Teknik Kelautan mengadakan kuliah tamu untuk mata kuliah Pondasi Bangunan Laut dengan pemateri dari praktisi yakni Ilham Cahya, S.T, M.T

Dalam kuliah tamu ini tidak hanya di hadiri mahasiswa dari peserta mata kuliah pondasi bangunan laut saja, namun dari mahasiswa yang belum menempuh pun ikut hadir

Adapun capaian dari kuliah tamu ini yakni mahasiswa mampu memahami bagaimana engineer dapat membangun kontruksi bawah air
Serta memahami proses pemrcahan masalah pada kasus sedimentasi di kolam labuh PLTU Adipala

Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Demo