Penanaman Bibit Mangrove di Blekok
Mangrove atau seringkali disebut bakau merupakan vegetasi khas. Mangrove tumbuh dan berkembang pada daerah yang dipengaruhi pasang surut air laut dan pantai berlumpur. Hutan mangrove memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai peredam gelombang dan angin; pelindung dari abrasi; daerah asuhan, mencari makan, dan pemijahan berbagai jenis ikan dan udang. Hutan mangrove juga menjadi habitat bagi beberapa spesies burung seperti kuntul (Egretta spp), Bangau (Ciconiidae), atau Pecuk (Phalacrocoracidae). Keberadaan aneka flora dan fauna penghuni kawasan Mangrove bisa menjadi daya tarik wisata. Situbondo memanfaatkan kawasan Mangrove Blekok untuk dikembangkan menjadi obyek wisata.
Teknik Kelautan UNARS menyadari pentingnya mangrove bagi pariwisata berkelanjutan di kawasan ini. Program Studi Teknik Kelautan melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove sebagai salah satu upaya pelestarian tanaman mangrove. Bibit diambil dari sekitar wilayah pesisir blekok dan ditanam dalam wadah polybag. Setelah bibit tumbuh dan berkembang, nantinya bibit akan dipindah pada lahan yang masih kosong atau menggantikan tanaman mangrove yang telah mati. Harapan kedepannya, kegiatan ini mampu menumbuhkan kepedulian pengunjung kawasan wisata Blekok untuk turut berkontribusi dalam melestarikan kawasan mangrove.